PRINSIP
DASAR ALJABAR BOOLE
Aljabar boole
adalah suatu teknik matematika yang dipakai untuk menyelesaikan masalah-masalah
logika. Aljabar boole mendasari operasi-operasi aritmatika yang dilakukan oleh
komputer dan juga bermanfaat menganalisis dan mendesain rangkaian yang menjadi
dasar bagi pembentukan komputer sendiri.
DEFINISI-DEFINISI DASAR ALJABAR
BOOLE
1. Operasi Invers
Yaitu operasi logika yang mengubah logika 1 menjadi 0 atau sebaliknya.
Jika suatu variabel x, maka invers x (dibaca : bukan x, x-invers, x-not,
x-bar)
= x-invers
= A-invers
Tabel kebenaran A-invers :
A
|
|
0
|
1
|
1
|
0
|
2. Operasi AND
Operasi
AND antara 2 variabel A dan B ditulis A . B (dibaca: A and B)
Tabel
kebenaran A . B :
A
|
B
|
A.B
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
A . B bernilai 1, hanya jika A dan B bernilai 1
3. Operasi OR
Operasi OR
antara 2 variabel A dan B ditulis A + B (dibaca: A or B)
Tabel
kebenaran A + B :
A
|
B
|
A+B
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
A + B bernilai 0, hanya jika A dan B bernilai 0
POSTULAT
BOOLE
Postulat-postulat
yang berlaku dalam aljabar boole :
P1 : x = 0 atau x = 1
P2 : 0 + 0 = 0
P3 : 1 + 1 = 1
P4 : 0 . 0 = 0
P5 : 1 . 1 = 1
P6 : 1 . 0 = 0 . 1 = 0
P7 : 1 + 0 = 0 + 1 = 1
TEOREMA ALJABAR BOOLE
T1 : Hukum Komutatif
a. A + B =
B + A
b. A . B =
B . A
T2 : Hukum Asosiatif
a. (A + B)
+ C = A + (B + C)
b. (A . B)
. C = A . (B . C)
T3 : Hukum Distributif
a. A . (B +
C) = (A . B) + (A . C)
b. A + (B .
C) = (A + B) . (A + C)
T4 : Hukum Identitas
a. A . A =
A
b. A + A =
A
T5 : Hukum Negasi
a. () =
b. () = A
T6 : Hukum Redundansi
a. A + A .
B = A
b. A . (A +
B) = A
T7 : a. 0 + A = A
b. 1 + A =
1
c. 0 . A =
0
d. 1 . A =
A
T8 : a. + A = 1
b. . A = 0
T9 : a. A + . B = A + B
b. A . ( + B) = A . B
T10 : Hukum De Morgan
a. () = .
b. () = +
TABEL
KEBENARAN
=>
Salah satu cara untuk menguji kebenaran dari teorema aljabar boole
=> Dalam tabel kebenaran, setiap kondisi/kombinasi
variabel yang ada harus didaftarkan juga hasil output untuk setiap kombinasi
input.
Contoh :
1.
Buktikan : A + A . B = A (Hukum Redundansi)
A
|
B
|
A . B
|
A + A . B
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
Terbukti bahwa A + A . B = A
2.
Buktikan teorema De Morgan : () = +
A
|
B
|
A . B
|
|
|
|
+
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
Terbukti bahwa () = +
NOTASI
/ UNGKAPAN BOOLE
Keluaran dari satu atau kombinasi beberapa buah gerbang
dapat dinyatakan dalam suatu ungkapan logika yang disebut ungkapan Boole.
Teknik ini memanfaatkan aljabar Boole dengan notasi-notasi khusus dan
aturan-aturan yang berlaku untuk elemen-elemen logika termasuk gerbang logika.
Aljabar Boole mempunyai notasi
sebagai berikut :
(a)
Fungsi AND dinyatakan dengan
sebuah titik (dot, .). Sehingga, sebuah gerbang AND yang mempunyai
masukan A dan B keluarannya bisa dinyatakan sebagai :
F = A . B atau F = B . A
dengan A dan B adalah
masukan dari gerbang AND. Untuk gerbang AND tiga-masukan (A, B, dan C), maka
keluarannya bisa dituliskan sebagai :
F = A . B . C
Tanda titik sering
tidak ditulis, sehingga persamaan di atas bisa ditulis sebagai :
F = AB (atau BA) dan F = ABC
(b)
Fungsi OR dinyatakan dengan
sebuah simbol plus (+). Sehingga gerbang OR dua-masukan dengan masukan A dan B,
keluarannya dapat dituliskan sebagai :
F = A + B atau F = B + A
(c)
Fungsi NOT dinyatakan dengan
garis atas (overline) pada masukannya.
Sehingga, gerbang NOT dengan masukan A mempunyai keluaran yang dapat
dituliskan sebagai :
F = (dibaca
sebagai not A atau bukan A).
(d)
Fungsi XOR dinyatakan dengan
simbol Ã…. XOR bernilai 1 jika variable beda. Untuk gerbang XOR dua-masukan, keluarannya bisa dituliskan sebagai :
F = A Ã… B
Notasi NOT digunakan untuk
menyajikan sembarang fungsi pembalik (ingkaran). Sebagai contoh, jika keluaran dari gerbang
AND diingkar untuk menghasilkan fungsi NAND, ungkapan Boole dapat dituliskan
sebagai :
F = atau F =
Ungkapan Boole untuk fungsi NOR adalah :
F =
MEMANIPULASI DAN MENYEDERHANAKAN
FUNGSI PADA ALJABAR BOOLE
ð Untuk
pertimbangan ekonomis
ð Jika
lebih sederhana, biayanya lebih murah
Contoh :
1.
Sederhanakan : A + A . + . B
= A + A . + . B
= A . ( 1
+ ) + . B
= A . 1 + . B
= A + . B
= A + B
2. Sederhanakan
: . B + A . B +
.
= . B + A . B +
.
= B . ( + A ) + .
= B . 1 + .
= B + .
= B +
GERBANG-GERBANG LOGIKA (LOGIC GATES)
Gerbang logika adalah piranti dua-keadaan, yaitu
mempunyai keluaran dua keadaan. Keluaran dengan nol volt yang menyatakan logika
0 (atau rendah) dan keluaran dengan tegangan tetap yang menyatakan logika 1
(atau tinggi).
Gerbang logika dapat mempunyai beberapa masukan
yang masing-masing mempunyai salah satu dari dua keadaan logika, yaitu 0 atau
1. Gerbang logika dapat digunakan untuk
melakukan fungsi-fungsi khusus, misalnya AND, OR, NAND, NOR, NOT, atau EX-OR
(XOR).
=> Komputer digital pada dasarnya tersusun dari rangkaian
gerbang-gerbang logika yang sudah diintegrasikan (IC)
=> Bagian-bagian yang
membentuk IC terdiri dari transistor-transistor, dioda-dioda dan komponen zat
padat lainnya.
Gerbang-Gerbang
Logika Dasar
=> Gerbang AND, OR dan operasi kebalikan (NOT)
=> Kombinasi dari gerbang di atas :
- Gerbang NOT-AND disebut NAND
- Gerbang NOT-OR disebut NOR
- Gerbang Exclusive-OR disebut EX-OR
- Gerbang NOT-EX-OR disebut EX-NOR
=> Simbol
dari gerbang-gerbang logika yang dikeluarkan oleh ASA (American Standard
Association) yang telah mendapat pengakuan international.
GERBANG
AND
Gerbang AND digunakan untuk menghasilkan logika 1 jika semua masukan
mempunyai logika 1, jika tidak maka akan dihasilkan logika 0. Daftar yang berisi kombinasi semua
kemungkinan keadaan masukan dan keluaran yang dihasilkan disebut sebagai tabel
kebenaran dari gerbang yang bersangkutan.
GERBANG NAND
Gerbang NAND akan mempunyai keluaran 0 bila semua masukan pada logika 1.
Sebaliknya, jika ada sebuah logika 0 pada sembarang masukan pada gerbang NAND,
maka keluarannya akan bernilai 1. Kata NAND merupakan kependekan dari NOT-AND,
yang merupakan ingkaran dari gerbang AND.
GERBANG OR
Gerbang OR akan memberikan keluaran 1 jika salah satu dari masukannya pada
keadaan 1. Jika diinginkan keluaran
bernilai 0, maka semua masukan harus dalam keadaan 0.
GERBANG NOR
Gerbang NOR akan memberikan keluaran 0 jika salah satu dari masukannya pada
keadaan 1. Jika diinginkan keluaran bernilai 1, maka semua masukan harus dalam
keadaan 0. Kata NOR merupakan kependekan dari NOT-OR, yang merupakan ingkaran
dari gerbang OR.
GERBANG NOT
Gerbang NOT merupakan gerbang satu-masukan yang berfungsi sebagai pembalik
(inverter). Jika masukannya tinggi, maka keluarannya rendah, dan
sebaliknya.
GEBANG XOR
Gerbang XOR (dari kata exclusive-or) akan memberikan keluaran 1,
jika masukan-masukannya mempunyai keadaan yang berbeda. Dari tabel tersebut
dapat dilihat bahwa keluaran pada gerbang XOR merupakan penjumlahan biner dari
masukannya.
TABEL KEBENARAN DARI MASING-MASING GERBANG LOGIKA
Gerbang NOT
Gerbang AND
Gerbang OR
Gerbang NAND
Gerbang NOR
Gerbang EX-OR
Gerbang EX-NOR
MERANCANG
DIAGRAM NALAR DARI FUNGSI BOOLE
=>
Mengimplementasikan persamaan-persamaan fungsi logika ke dalam untai
elektronika logika.
=> Gerbang
kombinasi not and (nand) dan not or (not or)
A
|
B
|
C =
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
Contoh :
Y = A . ( B + C )
W = X ( Z + ) + Z
HUBUNGAN TABEL KEBENARAN
DENGAN GERBANG LOGIKA
Ø
Salah satu cara untuk menguji kebenaran dari teorema aljabar boole
Ø
Dalam tabel kebenaran, setiap kondisi/kombinasi variabel yang ada harus
didaftarkan juga hasil output untuk setiap kombinasi input.
Membentuk
Persamaan dari Tabel Kebenaran
Ø Jika yang dilihat adalah output "1" maka
persamaan mempunyai bentuk "Sum of Product (SOP)", dan nilai A, B
atau C = 1, maka tetap dituliskan A, B atau C. Tetapi jika nilai A, B atau C =
0, maka dituliskan , , atau .
Contoh :
A B C = 0 0 0 , ditulis :
A B C = 1 1 1 , ditulis : A B C
Ø Jika yang akan dilihat adalah output "0", maka
bentuk persamaan mempunyai bentuk "Product of_Sum (POS)". Jika nilai
A, B atau C = 1 maka dituliskan , , atau . Tetapi jika nilai A, B,
atau C = 0, maka dituliskan A, B atau C.
Contoh :
A B C = 0 0 0 , ditulis : A B C ->
( A + B + C )
A B C = 1 1 1 , ditulis : -> ( + + )
MINTERM
& MAXTERM
Ø Cara yang dipakai untuk mempermudah menyatakan suatu
ekspresi logika
Ø Pada dasarnya adalah mendaftar nomor baris atau nilai desimal dari
kombinasi variabel input yang outputnya berharga "0" untuk maxterm
dan berharga "1" untuk minterm.
Ø Suatu ekspresi logika yang dinyatakan dalam minterm akan memiliki
bentuk "Sum of Product"
Misal : B C + + A B + ...
Ø Suatu ekspresi logika yang dinyatakan dalam maxterm akan
memiliki bentuk "Product of Sum"
Misal : ( + B + C ) . ( + + ) . ( A + B + ) . ...
Tabel Minterm (SOP) dan Maxterm (POS)
Desimal
|
A
|
B
|
C
|
Minterm (SOP) S m
|
Maxterm (POS)M
|
0
|
0
|
0
|
0
|
= m0
|
A B C = M0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
C = m1
|
A B = M1
|
2
|
0
|
1
|
0
|
B = m2
|
A C = M2
|
3
|
0
|
1
|
1
|
B C = m3
|
A = M3
|
4
|
1
|
0
|
0
|
A = m4
|
B C = M4
|
5
|
1
|
0
|
1
|
A C = m5
|
B = M5
|
6
|
1
|
1
|
0
|
A B C = m6
|
C = M6
|
7
|
1
|
1
|
1
|
A B C = m7
|
= M7
|
Contoh :
1. f(A,B,C) = S m (0,4,5,7)
= + A + A C + A B C
2.
Tentukan Maxterm dari tabel kebenaran berikut ini
Desimal
|
A
|
B
|
C
|
f (A,B,C)
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
2
|
0
|
1
|
0
|
0
|
3
|
0
|
1
|
1
|
0
|
4
|
1
|
0
|
0
|
1
|
5
|
1
|
0
|
1
|
1
|
6
|
1
|
1
|
0
|
0
|
7
|
1
|
1
|
1
|
1
|
Jawab:
Maxterm (lihat output
bernilai 0)
f(A,B,C) = M (1,2,3,6)
= ( A + B + ) . ( A + + C ) . ( A + + ) . ( + + C )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar